1. TEORI PANAS
A. Pengertian
Kalor
Kalor adalah
suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda
tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena
suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas
atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Dari sisi
sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis
yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan
Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang
dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.
B. Teori Kalor Dasar:
1. Kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas : Azas Black , Penemu
adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu
gesekan . Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi ,
Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan
energi disebut kalor mekanik digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)
C. Aplikasi Kalor Dalam kehidupan Sehari-hari
1. Termos
Termos berfungsi untuk
menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap panas dalam jangka waktu
tertentu. Termos dibuat untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, maupun radiasi. Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk
menghambat perpindahan kalor pada termos, yaitu dengan cara:
- permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat
mengkilap dengan lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan kalor
secara radiasi dan memantulkan radiasi kembali ke dalam termos,
- dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak
dapat memindahkan kalor secara konduksi, dan
- ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk
mencegah kalor secara konduksi dan agar konveksi dengan udara luar tidak
terjadi.
2. Setrika
Setrika terbuat dari logam yang
bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor secara konduksi ke pakaian yang
sedang diseterika. Adapun, pegangan seterika terbuat dari bahan yang bersifat
isolator.
3. Panci
Masak
Panci masak terbuat dari bahan
konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini untuk mengurangi pancaran
kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan yang bersifat isolator untuk
menahan panas.
D. Aplikasi Kalor Dalam Teknologi
Pompa
kalor adalah mesin yang memindahkan
panas dari satu lokasi (atau sumber) ke lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi
pompa kalor memindahkan panas dari sumber panas yang bertemperatur rendah ke lokasi
bertemperatur lebih tinggi. Contoh yang paling umum adalah lemari es, freezer, pendingin ruangan, dan sebagainya.
Pompa kalor bisa disamakan
dengan mesin kalor yang beroperasi dengan cara
terbalik. Satu tipe yang paling umum dari pompa kalor dengan menggunakan sifat
fisik penguapan dan pengembunan suatu fluida yang disebut refrigeran. Pada aplikasi sistem
pemanasan, ventilasi, dan pendingin ruangan, pompa kalor merujuk pada alat
pendinginan kompresi-uap yang mencakup saluran pembalik dan penukar panas sehingga arah aliran panas
bisa dibalik. Secara umum, pompa kalor mengambil panas dari udara atau dari
permukaan. Beberapa jenis pompa kalor dengan sumber panas udara tidak bekerja
dengan baik setelah temperatur jatuh di bawah -5 oC (23 oF).
Cara Kerja
Berdasarkan pada hukum kedua termodinamika, panas tidak bisa secara
spontan mengalir dari sumber bertemperatur rendah ke lokasi bertemperatur
tinggi; suatu kerja dibutuhkan untuk melakukan ini. Pompa kalor berbeda dalam
hal bagaimana mereka mengaplikasikan kerja tersebut untuk memindahkan panas,
namun pada dasarnya pompa kalor adalah mesin kalor yang bekerja secara
terbalik. Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang lebih panas ke
lokasi yang lebih dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai
kerja. Kebalikannya, pompa kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi
termal dari lokasi yang lebih dingin ke lokasi yang lebih panas.
Sejak pompa kalor menggunakan
sejumlah kerja untuk memindahkan panas, sejumlah energi yang dibuang ke lokasi
yang lebih panas mengandung kalor yang lebih tinggi dari pada sejumlah kalor
yang diambil dari sumber dingin. Satu tipe pompa kalor bekerja dengan
mengeksploitasi sifat fisik penguapan dan pengembunan fluida yang disebut
refrigran. Fluida yang bekerja, pada keadaan gasnya, diberi tekanan dan
disirkulasikan menuju sistem dengan kompresor. Pada satu sisi dari kompresor, di mana gas dalam
keadaan panas dan bertekanan tinggi, didinginkan di penukar panas yang disebut kondenser, hingga fluida itu mengembun
pada tekanan tinggi. Refrigeran yang telah mengembun melewati alat penurun
tekanan yang dapat dilakukan dengan memperluas volume saluran (memperlebar
saluran atau memperbanyak cabang), atau juga bisa dengan penghambat berupa turbin. Lalu, refrigeran yang berbentuk cair masuk ke sistem yang ingin
didinginkan. Dalam proses pendinginan itu, refrigeran mengambil panas sehingga
refrigeran kembali menguap dan sistem menjadi dingin.
Dalam sistem seperti ini,
sangat penting bagi refrigeran untuk mencapai suhu tinggi ketika diberi
tekanan, karena panas sulit bertukar dari fluida dingin ke lokasi yang lebih
panas secara spontan. Dalam hal ini, refrigeran harus bersuhu lebih tinggi dari
temperatur penukar panas. Dengan kata lain, fluida harus bertekanan rendah jika
ingin mengambil kalor dari suatu sistem dan menguap, dan fluida harus
bertekanan tinggi jika ingin membuang kalor dan mengembun. Hal ini sesuai
dengan persamaan gas ideal yang menyatakan bahwa temperatur berbanding lurus
dengan tekanan. Jika hal ini tercapai, efisiensi tertinggi akan tercapai.
2. HUKUM-HUKUM DASAR TERMODINAMIKA
Terdapat empat Hukum Dasar
yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
A. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
A. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua
sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam
saling setimbang satu dengan lainnya
B. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan
kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem
termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai
ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
C. Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika
terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu
sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
D. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika
terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat
suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai
nol
E. Aplikasi Hukum
Termodinamika Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi
Hukum Termodinamika
Sistem
termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan
yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut
lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas
sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. Sistem Terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem Tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem Terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. Sistem Terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem Tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem Terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam
kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan,
karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit
penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke
sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Terdapat
empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini
menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
2. Hukum Pertama Termodinamika
2. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini
terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam
dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.
Pondasi
hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang melalui
eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat
dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada
1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang
diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya
pada suatu proses adiabatik."
Hukum
kekekalan energi: Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara.
Aplikasi:
Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer
energi, tidak menciptakan dan menghilangkan.
3. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum kedua
termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Aplikasi: Kulkas harus
mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara
sekitar. Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa adalah
tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada
suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika
mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua
proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai
contoh jika seekor beruang kutub tertidur di atas salju, maka salju dibawah
tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi
beruang tersebut tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk
menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki arah,
yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting dari hukum kedua adalah studi
tentang mesin kalor. Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi
mengubah energi panas menjadi energi mekanik.
Dalam mesin
mobil misalnya, energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi
gerak mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa pengubahan
energi panas ke energi mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang
membawa sejumlah energi panas. Dengan demikian, hanya sebagian energi panas
hasil pembakaran bahan bakar yang diubah ke energi mekanik. Contoh lain adalah
dalam mesin pembangkit tenaga listrik; batu bara atau bahan bakar lain dibakar
dan energi panas yang dihasilkan digunakan untuk mengubah wujud air ke uap. Uap
ini diarahkan ke sudu-sudu sebuah turbin, membuat sudu-sudu ini berputar.
Akhirnya energi mekanik putaran ini digunakan untuk menggerakkan generator
listrik.
4. Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga
termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa
pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol.
Hukum suhu 0
Kelvin (-273,15 Celcius): Teori termodinamika menyatakan bahwa panas (dan
tekanan gas) terjadi karena gerakan kinetik dalam skala molekular. Jika gerakan
ini dihentikan, maka suhu material tsb akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
Contoh soal
Gambar di dibawah menunjukkan
bahwa 1.200 J kalor mengalir secara spontan dari reservoir panasbersuhu 600 K ke reservoir
dingin bersuhu 300 K. Tentukanlah jumlah entropi dari sistem tersebut. Anggap
tidak ada perubahan lain yang terjadi.
Jawab
Diketahui Q = 1.200 J, T1 =
600 K, dan T2 = 300 K.
Perubahan entropi reservoir panas:
ΔS1 = Q1/T1 =
-1.200J/600K = -2J/K
Perubahan entropi reservoir dingin:
ΔS2 = Q2/T2 =
1.200J/300K = 4J/K
Total perubahan entropi total adalah jumlah aljabar
perubahan entropi setiap reservoir:
ΔSsistem = ΔS1 +
ΔS2 = –2 J/K + 4 J/K = +2 J/K
b. Mesin Pendingin
Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah dan mengalirkannya
pada suhu tinggi dinamakan mesin pendingin (refrigerator). Misalnya pendingin rungan (AC)
dan almari es (kulkas). Perhatikan Gambar 9.9! Kalor diserap dari suhu rendah
T2 dan kemudian diberikan pada suhu tinggi T1. Berdasarkan hukum II
termodinamika, kalor yang dilepaskan ke suhu tinggi sama dengan kerja yang
ditambah kalor yang diserap (Q1 = Q2 + W)
Hasil bagi antara kalor yang masuk (Q1)
dengan usaha yang diperlukan (W) dinamakan koefisien daya guna (performansi)
yang diberi simbol Kp. Secara umum, kulkas dan pendingin ruangan
memiliki koefisien daya guna dalam jangkauan 2 sampai 6. Makin tinggi nilai Kp,
makin baik kerja mesin tersebut.
Kp = Q2 /W
Untuk gas ideal berlaku:
Kp = (Q2/Q1-Q2)
= (T2/T1-T2)
Keterangan
Kp :
koefisien daya guna
Q1 :
kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi (J)
Q2 :
kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah (J)
W : usaha yang
diperlukan (J)
T1 :
suhu reservoir suhu tinggi (K)
T2 :
suhu reservoir suhu rendah (K)
Contoh Soal
Mesin pendingin ruangan memiliki daya 500 watt. Jika
suhu ruang -3 oC dan suhu udara luar 27 oC,
berapakah kalor maksimum yang diserap mesin pendingin selama 10 menit?
(efisiensi mesin ideal).
Penyelesaian:
Diketahui: P = 600 watt (usaha 500 J
tiap 1 sekon)
T1 = 27 oC = 27+ 273 = 300 K
T2 = -3 oC = -3 + 273 = 270 K
Ditanya: Q2 =
… ? (t = 10 sekon)
Jawab:
Kp = T2/(T1-T2)
Q2/W =
T2/(T1-T2)
Q2 =
T2/(T1-T2)W = (270)(300-270)(500)=4.500J (tiap
satu sekon)
Dalam waktu 10
menit = 600s
Q2=4.500
x 600 = 2,7×106 J
F. Aplikasi Hukum Termodinamika II Dalam Teknologi
Mesin diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin
pembakaran dalam; lebih spesifik
lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakardinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi,
dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari1893. Diesel
menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan
bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan
menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi
mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran)
dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau
lebih tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari
satu atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya
memiliki satu torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak
yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak
dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah
menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak
rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah
kompresi. Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan
menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection
(solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang
menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan
motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
Pada mesin Diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu
akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup
”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga
mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan
normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500 oC . Cara kerjanya mudah,
minyak solar yang sudah dicampur udara (seperti yang keluar dari semprotan obat
nyamuk) disemprotkan ke dalam ruangan yang telah ”mampat” dan bersuhu tinggi,
sehingga dapat langsung membuat ”kabut solar” tadi meledak dan mendorong
”piston” yang kemudian akan menggerakkan poros-poros roda, singkatnya menjadi
TENAGA. Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul pun dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil, generator listrik, dan sebagainya.
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan
oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses
pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh
piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin.
Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC
(Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam
tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang
bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat.
Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati
(sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang
langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct
injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang
berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan
injeksi tidak langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang
dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang
penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh
crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada
ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :
Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang
bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada
turbo/supercharger.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah
governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu para
putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas
listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
berkerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi
maka bisa mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin
diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini
melalui elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU) –
yang merupakan “komputer” dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin
melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang
disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui
aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan mesin.
0 komentar:
Posting Komentar