Pages - Menu

Minggu, 15 Maret 2015

PERUBAHAN FASE ZAT


2.1 Pengertian Fase
Dalam ilmu fisika, fase adalah suatu himpunankeadaan sistem fisik makroskopik yang memiliki komposisi kimia yang seragam dan ciri-ciri fisik (seperti densitas, struktur kristal, indeks refraktif, dan lain-lain). Contoh paling umum adalah padat, cair, dan gas.Yang tidak umum termasuk plasma, kondensat Bose-Enstein dan kondensasi fermionik.benda aneh, kristal cairan, superfluida dan supersolid dan fase paramagnetik dan ferromagnetik.
Fase adalah keadaan suatu zat yang seragam dalam komposisi kimia dan bentuk fisiknya.Fase adalah zat yang homogen secara kimia dan fisika.
            Fase merupakan besaran zat yang memiliki struktur fisika dan komposisi kimia yang seragam. Struktur fisika dikatakan seragam apabila zat terdiri dari gas saja, cair saja ataupun padat saja.
2.2 Pengertian Perubahan Fase
Perubahan Fase adalah proses perubahan bentuk suatu zat  menjadi bentuk lain, salah satu  penyebab perubahan fase tersebut adalah kalor.
Perubahan Fasa meruapakan efek dari adanya salah satu sifat fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan, titik lebur dan titik didih.
Secara harfiah, perubahan fasa terjadi saat sebuah zat berubah dari satu wujud ke wujud yang lain. Misalnya dari gas ke cair, cair ke padat, padat ke gas, dan sebaliknya. Setiap proses melibatkan panas, baik panas itu dilepas oleh zat ataupun diterima oleh zat, tapi tidak melibatkan perubahan temperatur.
Panas ini disebut panas laten atau kalor laten. Istilah "laten" berasal dari bahasa Inggris, "latent", yang berarti "tersembunyi". Zaman orba dulu, istilah laten sering dipakai untuk mencap paham komunis sebagai bahaya laten. artinya paham ini adalah bahaya yang tidak terlihat tapi sesungguhnya adalah bahaya. Ini seperti api dalam sekam, apinya tidak terlihat dari luar tapi sesungguhnya dia ada di sana.
Gambar Umum Perubahan Fasa


Wujud zat merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan. Secara historis, pembedaan ini dibuat berdasarkan perbedaan kualitatif dalam sifat bulk Dalam keadaan padatan zat mempertahankan bentuk dan volume; dalam keadaan cairan zat mempertahankan volume tetapi menyesuaikan dengan bentuk wadah tersebut dan sedangkan gas mengembang untuk menempati volume apa pun yang tersedia.

Diagram ini menunjukkan nomenklatur untuk transisi fase yang berbeda-beda
Perbedaan antara wujud zat saat ini didasarkan pada perbedaan dalam hubungan antarmolekul.Dalam keadaan padatan gaya-gaya intermolekul menjaga molekul-molekul berada dalam hubungan spasial tetap.Dalam cairan, gaya-gaya antarmolekul menjaga molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap. Dalam keadaan gas molekul lebih terpisah dan gaya tarik antar molekul relatif tidak memengaruhi gerakannya. Plasma adalah gas yang sangat terionisasi, yang terjadi pada suhu tinggi. Gaya-gaya antar molekul yang diciptakan oleh gaya tarik dan tolak ion-ion memberikan keadaan ini sifat-sifat berbeda, sehingga plasma dideskripsikan sebagai wujud zat keempat. 
Meskipun padatancairan, dan gas adalah wujud zat yang paling umum di Bumi, kebanyakan materi baryon di alam semesta berada dalam wujud plasma panas, baik sebagai medium jarang antar bintang maupun sebagai bintang rapat.
Wujud zat juga dapat didefinisikan menggunakan konsep transisi fase.Sebuah transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari perubahan drastis dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini, wujud zat yang berbeda adalah tiap keadaan termodinamika yang dibedakan dari keadaan lain dengan sebuah transisi fase. Air dapat dikatakan memiliki beberapa wujud padat yang berbeda.
 Munculnya sifat superkonduktivitas dihubungkan dengan suatu transisi fase, sehingga ada keadaan superkonduktif. Begitu pula, keadaan kristal cair dan feromagnetik ditandai oleh transisi fase dan memiliki sifat-sifat berlainan.
            Setiap zat akan berubah apabila menerima panas (kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan akan menguap menjadi uap air (gas). Apabila uap air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air. Air didinginkan menjadi es. Perubahan wujud benda terjadi karena proses pemanasan dan pendinginan.
Fase dari Zat Murni :
  Solid (padat) : jarak antar molekul sangat dekat sehingga gaya tarik antar molekul  sangat  kuat,  maka  bentuknya tetap. Gaya tarik antara molekul-molekul cenderung untuk mempertahankannya pada jarak yang relatif konstan.Pada temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul dan terpencar.
  Liquid (cair) : Susunan molekul mirip dengan zat padat , tetapi terhadap yang lain sudah tidak tetap lagi. Sekumpulan molekul akan mengambang satu sama lain.
           Gas : Jarak antar molekul berjauhan dan susunannya acak. Molekul bergerak secara acak.Semua zat murni mempunyai kelakuan umum yang sama. Sebagai contoh air (water).







Tidak ada komentar:

Posting Komentar