2.1 Pengertian Fase
Dalam ilmu fisika, fase adalah suatu himpunankeadaan sistem fisik makroskopik yang
memiliki komposisi kimia yang seragam dan ciri-ciri fisik (seperti densitas, struktur kristal, indeks
refraktif,
dan lain-lain). Contoh paling umum adalah padat, cair, dan gas.Yang tidak umum termasuk plasma, kondensat Bose-Enstein dan kondensasi
fermionik.benda aneh, kristal cairan, superfluida dan supersolid dan fase
paramagnetik dan ferromagnetik.
Fase adalah keadaan suatu zat yang
seragam dalam komposisi kimia dan bentuk fisiknya.Fase adalah zat yang
homogen secara kimia dan fisika.
Fase merupakan besaran zat yang
memiliki struktur fisika dan komposisi kimia yang seragam. Struktur fisika
dikatakan seragam apabila zat terdiri dari gas saja, cair saja ataupun padat
saja.
2.2
Pengertian Perubahan
Fase
Perubahan
Fase adalah proses perubahan bentuk suatu zat
menjadi bentuk lain, salah satu
penyebab perubahan fase tersebut adalah kalor.
Perubahan
Fasa meruapakan efek dari adanya salah satu sifat fisika zat, yaitu wujud.
Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang dapat diamati secara langsung
tanpa mengubah susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar
listrik, dan kemagnetan, titik lebur dan titik didih.
Secara harfiah, perubahan fasa terjadi saat
sebuah zat berubah dari satu wujud ke wujud yang lain. Misalnya dari gas ke
cair, cair ke padat, padat ke gas, dan sebaliknya. Setiap proses melibatkan
panas, baik panas itu dilepas oleh zat ataupun diterima oleh zat, tapi tidak
melibatkan perubahan temperatur.
Panas ini disebut panas laten atau kalor laten. Istilah "laten"
berasal dari bahasa Inggris, "latent", yang berarti
"tersembunyi". Zaman orba dulu, istilah laten sering dipakai untuk
mencap paham komunis sebagai bahaya laten. artinya paham ini adalah bahaya yang
tidak terlihat tapi sesungguhnya adalah bahaya. Ini seperti api dalam sekam,
apinya tidak terlihat dari luar tapi sesungguhnya dia ada di sana.
Gambar Umum Perubahan Fasa
Wujud zat merupakan
bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan. Secara
historis, pembedaan ini dibuat berdasarkan perbedaan kualitatif dalam
sifat bulk Dalam keadaan padatan zat mempertahankan bentuk dan
volume; dalam keadaan cairan zat mempertahankan volume tetapi menyesuaikan
dengan bentuk wadah tersebut dan sedangkan gas mengembang untuk menempati
volume apa pun yang tersedia.
Diagram ini menunjukkan nomenklatur untuk
transisi fase yang berbeda-beda
Perbedaan antara wujud zat saat ini
didasarkan pada perbedaan dalam hubungan antarmolekul.Dalam keadaan padatan gaya-gaya
intermolekul menjaga molekul-molekul berada dalam hubungan spasial tetap.Dalam cairan,
gaya-gaya antarmolekul menjaga molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada
hubungan spasial yang tetap. Dalam keadaan gas molekul
lebih terpisah dan gaya tarik antar molekul relatif tidak memengaruhi
gerakannya. Plasma adalah
gas yang sangat terionisasi, yang terjadi pada suhu tinggi. Gaya-gaya antar molekul
yang diciptakan oleh gaya tarik dan tolak ion-ion memberikan keadaan ini
sifat-sifat berbeda, sehingga plasma dideskripsikan sebagai wujud zat
keempat.
Meskipun padatan, cairan,
dan gas adalah
wujud zat yang paling umum di Bumi, kebanyakan materi baryon di alam semesta
berada dalam wujud plasma panas, baik sebagai medium jarang antar bintang
maupun sebagai bintang rapat.
Wujud
zat juga dapat didefinisikan menggunakan konsep transisi fase.Sebuah transisi
fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari perubahan drastis
dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini, wujud zat yang berbeda adalah
tiap keadaan termodinamika yang dibedakan dari keadaan lain dengan sebuah
transisi fase. Air dapat dikatakan memiliki beberapa wujud padat yang berbeda.
Munculnya
sifat superkonduktivitas dihubungkan
dengan suatu transisi fase, sehingga ada keadaan superkonduktif. Begitu pula,
keadaan kristal
cair dan feromagnetik ditandai
oleh transisi fase dan memiliki sifat-sifat berlainan.
Setiap
zat akan berubah apabila menerima panas (kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air
dipanaskan akan menguap menjadi uap air (gas). Apabila uap air didinginkan
menjadi embun dan kembali menjadi air. Air didinginkan menjadi
es. Perubahan wujud benda terjadi karena proses pemanasan dan
pendinginan.
Fase dari Zat Murni :
Solid (padat) : jarak antar molekul sangat
dekat sehingga gaya tarik antar molekul
sangat kuat, maka
bentuknya tetap. Gaya tarik antara molekul-molekul cenderung untuk
mempertahankannya pada jarak yang relatif konstan.Pada temperatur tinggi
molekul melawan gaya antar molekul dan terpencar.
Liquid (cair) : Susunan molekul mirip
dengan zat padat , tetapi terhadap yang lain sudah tidak
tetap lagi. Sekumpulan molekul akan mengambang satu sama lain.
Gas
: Jarak antar molekul berjauhan dan susunannya acak. Molekul bergerak secara
acak.
Semua
zat murni mempunyai kelakuan umum yang sama. Sebagai contoh air
(water).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar