A) Pemuaian Volume zat Cair
Zat cair
yang hanya mempunyai koefisien muai volume ( γ ). Bila volume mula-mula suatu
zat cair V0 kemudian zat cair itu dipanaskan sehingga suhunya naik
sebesar Δt dan volumenya bertambah besar ΔV, maka dapat ditulis sebagai berikut
Vt
= γ . Vo . Δt
dan
volumenya sekarang menjadi
Vt
= Vo + ΔV
Vt
= Vo ( 1 + γ Δt )
Hal ini
tidak berlaku bagi air dibawah 4 °C, ingat anomali air.
B) Pemuaian Volume Gas
Khusus untuk
gas, pemuaian volume dapat menggunakan persamaan seperti pemuaian zat cair,
Vt
= Vo ( 1 + γ Δt )
Perubahan
volume gas tidak hanya menggunakan persamaan tersebut di atas, namun ada besaran-besaran
lain yang perlu diperhatikan seperti tekanan dan temperatur. Persamaan yang
berlaku dalam pemuaian gas dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut.
Pada saat
tekanan konstan, berlaku hukum Gay Lussac :
Pada saat
temperatur konstan, berlaku hukum Boyle :
P1.V1
= P2.V2
Pada saat
volume konstan, berlaku hukum Charles :
Pada saat
kondisi ideal dengan mol konstan, berlaku hukum Boyle-Gay Lussac :
dengan keterangan,
V = volume
(liter atau m3)
T =
temperature (K)
P = tekanan (N/m2
atau atm atau Pa)
Soal
Suatu gas
mula-mula volumenya V, berapa besarkah suhu harus dinaikkan supaya volumenya
menjadi 2 kali volume mula-mula, dengan tekanan tetap.
Jawab
Diketahui :
Vo
= V dan Vt = 2V
Ditanya : Dt
....?
Vt
= Vo ( 1 + 1/ 273 Δt )
2V = V ( 1+
1/ 273 Δt )
2
= ( 1 + 1/ 273 Δt )
1
= 1/ 273 Δt
Δt =
273 °C
Jadi suhu
gas tersebut harus dinaikkan sebesar 273 °C
Perubahan Wujud
Ketika
sejumlah kalor diterima atau dilepas oleh suatu zat, maka ada dua
kemungkinan yang terjadi pada suatu benda, yaitu benda akan mengalami
perubahan suhu, atau mengalami perubahan wujud. Kenaikan suhu suatu
benda dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan yang mengkaitkan dengan
kalor jenis atau kapasitas kalor. Sedangkan pada saat benda mengalami perubahan
wujud, maka tidak terjadi perubahan suhu, namun semua kalor saat itu digunakan
untuk merubah wujud zat, yang dapat ditentukan dengan persamaan
yang mengandung unsur kalor laten. Besar kalor laten yang
digunakan untuk mengubah wujud suatu zat dirumuskan :
Q = m.L
Dengan
keterangan,
Q : kalor
yang diterima atau dilepas (Joule atau kal)
m : massa
benda (kg atau gram)
L : kalor
laten (J/kg atau kal/gr)
Tabel kalor
lebur dan kalor didih beberapa zat
Nama Zat
|
Titik lebur (°C)
|
Kalor lebur (J/kg)
|
Titik didih
|
Kalor didih (J/kg)
|
Air (es)
|
0
|
3,34.105
|
100
|
2,26.105
|
Raksa
|
-39
|
1,18.104
|
356,6
|
2,94.105
|
Alkohol
|
-115
|
1,04.104
|
78,3
|
8,57.106
|
Hidrogen
|
-2599
|
5,58.104
|
-252
|
3,8.105
|
Adanya kalor laten berupa kalor lebur dan kalor didih sangat sering dijumpai dalam kehidupan, seperti meleburnya es cream pada suhu normal, atau mendidihnya air sebelum dikonsumsi untuk kehidupan sehari-hari. Perubahan wujud ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik, yang menyatakan bahwa saat mencapai titik lebur atau titik didih, kecepatan getar zat akan bernilai maksimum, sehingga kalor yang diterima tidak digunakan untuk menambah kecepatan, namun digunakan untuk melawan gaya ikat antar molekul zat. Sehingga saat molekul-molekul itu dapat melepaskan ikatannya, maka zat akan berubah wujud melebur atau mendidih.
Soal
Tentukan
kalor yang diperlukan untuk meleburkan 10 kg es pada suhu 0 °C. jika kalor
lebur es 3,35. 105 J/kg !
Jawab
Q = m . L
Q = 10 kg .
3,35. 10 5 J/kg
Q = 3,35. 106
J
Soal
Berapakah
banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu 0 °C menjadi
uap air pada suhu 100 °C ? (c air = 4.200 J/kg K, L es = 336 J/ g, L
uap = 2.260 J/g)
Jawab
Diketahui :
m es = 0 °C
m es = 0 °C
t air
= 0 °C
tdidih
= 100 °C
c air
= 4.200 J/kg K
L
es = 336 J/ Gajahmungkur
L uap =
2.260 J/g
Ditanya : Q total……..?
Jawab :
Q1
= m es x L es
= (2) x (336)
= 672 Joule
Q2
= m es x c air x ∆t
= (2 x 10-3)(4.200)(100)
= 840 Joule
Q3
= mes x L uap
= (2) (2.260)
= 4.520 Joule
Jadi
Q total = Q1 + Q2 + Q3
Q total = Q1 + Q2 + Q3
= 672 + 840 + 4.520
= 6.032 Joule
Tidak ada komentar:
Posting Komentar