Kapasitas kalor gas adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1°C, untuk volume tetap disebut CV dan untuk tekanan tetap disebut Cp.
Secara matematis,
kapasitas kalor (C) dinyatakan dengan persamaan :
C = Q/ΔT
(1–18)
Pada gas, perubahan suhu dapat dilakukan dengan proses isobarik atau proses isokhorik. Dengan demikian, kapasitas kalor gas dapat dibedakan menjadi dua, yakni kapasitas kalor pada tekanan tetap (Cp) dan kapasitas kalor pada volume tetap (V). Perumusan kedua pada kapasitas kalor tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Cp = QP/ΔT
dan CV = QV/ΔT (1–19)
Jika besaran QP dan QV dimasukkan ke dalam persamaan Hukum Pertama Termodinamika, akan didapatkan persamaan berikut.
a. Pada proses isokhorik
QV = ΔU + W (1–20)
Oleh karena dalam proses ini volume sistem tetap (ΔU = 0) maka usaha sistem W = 0 sehingga didapatkan persamaan :
QV = ΔU (1–21)
b. Pada proses isobarik
QP = ΔU + W
Oleh karena dalam proses ini tekanan sistem tetap ( Δp + 0), usaha sistem W = p ΔV. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika dapat dituliskan
QP = ΔU + p ΔV (1–22)
Dengan melakukan substitusi Persamaan (1–21) ke Persamaan (1–22) dapat dituliskan persamaan
Qp = ΔU + p ΔV atau Qp – QV = p ΔV (1–23)
Selanjutnya, jika Persamaan (9–19) disubstitusikan Persamaan (1–23) akan diperoleh persamaan
(Cp
ΔT) – (CV ΔT) = p ΔV
(Cp CV)ΔT
= p ΔV
Cp – CV
= p ΔV / ΔT
(1–24)
Berdasarkan persamaan keadaan gas ideal pV = nRT, Persamaan (1–24) dapat dituliskan menjadi
Cp – CV = nR (1–25)
Untuk gas monoatomik, energi dalam gas dinyatakan dengan persamaan :
ΔU = 3/2
nRΔT
Dengan demikian, kapasitas kalor pada proses isokhorik (QV = ΔU) dapat dituliskan sebagai :
CV = 3/2 nR (9–26)
Catatan
Fisika :
Umumnya
memasak melibatkan proses isobarik. Hal ini disebabkan karena tekanan udara di
atas panci, wajan, atau dalam oven microwave tetap konstan sementara makanan
dipanaskan. (Sumber: Fisika Universitas, 2000)
Besar Cp dapat ditentukan dari Persamaan (1–25) sehingga
diperoleh :
Cp
= CV + nR
Cp
= 3/2 nR + nR
Cp =
5/2 nR
(1–27)
Contoh Soal
10 :
Gas nitrogen
bermassa 56 × 10–3 kg dipanaskan dari suhu 270 K menjadi 310 K. Jika nitrogen
ini dipanaskan dalam bejana yang bebas memuai, diperlukan kalor sebanyak 2,33
kJ. Jika gas nitrogen ini dipanaskan dalam bejana kaku (tidak dapat memuai),
diperlukan kalor sebesar 1,66 kJ. Jika massa molekul relatif nitrogen 28 g/mol,
hitunglah kapasitas kalor gas nitrogen dan tetapan umum gas.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 56 × 10–3 kg, ΔT = 40 K, dan Mr = 28 g/mol = 28 × 10–3 kg/mol.
a. Proses tekanan tetap pada gas:
Qp
= 2,33 kJ = 2.330 J
Qp
= Cp ( ΔT)
2.330 J = Cp
(40 K) → Cp = 58, 2 J/K.
Proses volume tetap pada gas:
QV
= 1,66 kJ = 1.660 J.
QV
= CV ( ΔT)
1.660 joule = CV
(40 K) → CV = 41,5 J/K
b. Tetapan umum gas R dihitung sebagai berikut.
Cp
– CV = n R = (m/Mr) R → R = Mr/m (CP – CV)
R = ((28 x 10 kg/mol) / (56 x 10 kg)) ((58,2 - 41,5)J/K)
= 8,35 J/mol K.
Tokoh Fisika
:
Nicolas Léonard Sadi Carnot
Sadi Carnot. [5]
|
Sadi Carnot
ialah seorang ilmuwan yang lahir di Paris, Prancis. Sebagian besar waktunya ia
gunakan untuk menyelidiki mesin uap. Pada 1824, ia mempublikasikan esai yang
berjudul Réflexions sur la puissance motrice du feu et sur les machines propres
à développer cette puissance. Penemuannya menjadi dasar ilmu termodinamika dan
memberikan manfaat besar terhadap kehidupan manusia. (Sumber: www.all
iographies.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar