Perubahan energi dalam ΔU tidak bergantung pada proses bagaimana keadaan sistem
berubah, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem
tersebut.
Anda telah mengetahui bahwa proses-proses dalam termodinamika terbagi atas empat jenis, yaitu isotermal, isokhorik, isobarik, dan adiabatik. Perubahan energi dalam terjadi pada setiap proses tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a. Proses Isotermal
Anda telah memahami bahwa proses isotermal merupakan suatu proses yang terjadi dalam sistem pada suhu tetap. Besar usaha yang dilakukan sistem proses isotermal ini adalah W = nRT In (V2/V1). Oleh karena ΔT = 0, menurut Teori Kinetik Gas, energi dalam sistem juga tidak berubah (ΔU = 0) karena perubahan energi dalam bergantung pada perubahan suhu. Ingatlah kembali persamaan energi dalam gas monoatomik yang dinyatakan dalam persamaan ΔU = 3/2 nRΔTyang telah dibahas pada Bab 8.
Dengan
demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isotermal ini
dapat dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W = 0 + W
Q = W = nR T
ln (V2/V1)
(1 -10)
b. Proses
Isokhorik
Dalam proses
isokhorik perubahan yang dialami oleh sistem berada dalam keadaan volume tetap.
Anda telah memahami bahwa besar usaha pada proses isokhorik dituliskan W = pΔV
= 0. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses ini
dituliskan sebagai
Q = ΔU + W = ΔU + 0
Q = ΔU
= U2 - U1
(1-11)
Dari
Persamaan (1-11) Anda dapat menyatakan bahwa kalor yang diberikan pada sistem
hanya digunakan untuk mengubah energi dalam sistem tersebut. Jika persamaan
energi dalam untuk gas ideal monoatomik disubstitusikan ke dalam Persamaan
(1-11), didapatkan perumusan Hukum
Pertama Termodinamika pada proses isokhorik sebagai berikut.
Q = ΔU =
3/2 nR ΔT
(1-12)
atau
Q = U2 - U1 = 3/2 nR (T2 —T1) (1-13)
c. Proses
Isobarik
Jika gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi pada gas berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang dilakukan gas dalam proses ini memenuhi persamaan W = P ΔV = p(V2 – V1). Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isobarik dapat dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W
Q = ΔU + p(V2 – V1) (9-14)
Untuk gas ideal monoatomik, Persamaan (1-14) dapat dituliskan sebagai :
Q =
3/2 nR (T2 —T1) + p (V2 – V1) (1-15)
d. Proses
adiabatik
Dalam pembahasan mengenai proses adiabatik, Anda telah mengetahui bahwa dalam proses ini tidak ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem sehingga Q = 0. Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses adiabatik ini dapat dituliskan menjadi
Q = ΔU + W
0 = ΔU + W
atau
W = - ΔU = - (U2 - U1) (1-16)
Berdasarkan Persamaan (1-16) tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa usaha yang dilakukan oleh sistem akan mengakibatkan terjadinya perubahan energi dalam sistem di mana energi dalam tersebut dapat bertambah atau berkurang dari keadaan awalnya.
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk gas ideal monoatomik pada proses adiabatik ini dituliskan sebagai :
W = - ΔU = -
3/2 nR (T2 —T1)
(1-17)
Catatan
Fisika :
Energi Dalam
Double Espresso. [4]
|
Energi dalam
secangkir kopi hanya bergantung pada keadaan termodinamikanya (seberapa banyak
kopi dan air yang dikandungnya, dan berapa suhunya). Energi tersebut tidak
bergantung pada proses persiapan kopinya, yaitu lintasan termodinamika yang
membawanya ke keadaan yang sekarang. (Sumber: Fisika Universitas, 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar