Pages - Menu

Selasa, 28 April 2015

Menentukan Nilai Reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana


a.         Tujuan Kegiatan
Menentukan  reaksi netralisasi HCl dan NaOH

b.        Teori
      Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar perukaran kalor dengan sekitar kalori meter dapat dikurangi.
      Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat dicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk agar diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Asas penggunaan kalori meter adalah asas black. Setiap dua benda atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor hingga mencapai keseim- bangan yaitu suhunya sama. Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus imbang. Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum kekekalan energi. Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Qlepas = Qterima
Dengan Q = m . c . ∆t
      Adapun kalorimeter sederhana, terbuat dari polistiren yang dilengkapi dengan pengaduk dan termometer.
      Bagaimanapun alat ini tidak dapat digunakan untuk reaksi yang waktu berlangsungnya terlalu lama, karena rambatan kalornya sulit dicegah. Jadi alat ini dgunakan untuk reaksi yang menyangkut larutan saja, sehingga dapat berlangsung cepat, pengadukan tidak sulit dan suhu tertinggi larutan dapat dicatat dengan cepat.

c.         Alat dan Bahan
1.         Kalorimeter sederhana yang terbuat dari Styrofoam
2.         Gelas kimia
3.         Penyumbat calorimeter yang terbuat dari karet atau gabus
4.         Termometer
5.         NaOH 1 M 100 mL
6.         HCl 1 M 100 mL

d.        Langkah Kerja
1.         Isi  gelas kimia dengan 100 mL NaOH
2.         Isi  gelas kimia dengan 100 mL HCl 1 M. Mula-mula ukur dan catat suhu larutan NaOH dan HCl.
3.         Susun alat Kalorimeter
4.         Tuangkan 100 mL NaOH 1 M ke dalam kalorimeter, disusul 100 mL HCl 1 M . Tutup calorimeter dengan karet penyumbat, lalu aduk campuran larutan.

e.         Pengolahan Data
Dik : Larutan NaOH = 2  50 mL =100 mL 1M t = 31
    Larutan HCl = 4  25 mL = 100 mL 1M  t = 30,7
    Larutan NaOH+HCl  = 200 mL
    t1 rata-rata  31 + 30,7 : 2  = 30,85 273+30,85 = 303,85
    t2 = 33 273+33 = 306
T = t2 - t1
  = 306 – 303,85= 2,15
c = 4,2 J
C = 0
mair = 1 g
Dit == …….?
Peny : Jumlah mol HCl = volume HCl  kemolaran HCl
 = 0,1 L  1 M
 = 0.1 mol
Jumlah mol NaOH = volume NaOH  kemolaran NaOH
   =  0,1 L  1 M
 = 0.1 mol
Jumlah mol NaOh = 0,1 mol
Volume larutan = volume air = 200 mL
Massa larutan = massa air = 200 mL  1 g
= 200 g
Kalor yang diterima larutan,
Q1 = m  c  T
 = 200 g   4,2 J   2,15
 =1806 J
Kalor yang diserap kalorimeter:
Q2 = C  T
= 0  2,15= 0 J
Kalor yang diserap calorimeter dan larutan :
= Q1 + Q2
= 1806 J + 0 J
= 1806 J
= 1,806 kJ

f.          Kesimpulan
1.         Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat
2.         Kalorimeter terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui.
3.         Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Qlepas = Qterima
Dengan Q = m . c . ∆t
4.         kalorimeter sederhana, terbuat dari polistiren yang dilengkapi dengan pengaduk dan termometer.


g.         Daftar pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar