a.
Tujuan Kegiatan
Menentukan reaksi netralisasi HCl dan NaOH
b.
Teori
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu
bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter terdiri dari sebuah
bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan
didalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan
penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator
agar perukaran kalor dengan sekitar kalori meter dapat dikurangi.
Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat
dicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk agar
diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya berbeda.
Asas penggunaan kalori meter adalah asas black. Setiap
dua benda atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu
lebih tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih
rendah akan menyerap kalor hingga mencapai keseim- bangan yaitu suhunya sama.
Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus imbang. Kalor yang dilepaskan
sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum kekekalan energi. Pada sistem
tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Qlepas = Qterima
Dengan Q = m . c . ∆t
Adapun kalorimeter sederhana, terbuat dari polistiren yang dilengkapi
dengan pengaduk dan termometer.
Bagaimanapun alat ini tidak dapat digunakan untuk reaksi yang waktu
berlangsungnya terlalu lama, karena rambatan kalornya sulit dicegah. Jadi alat
ini dgunakan untuk reaksi yang menyangkut larutan saja, sehingga dapat
berlangsung cepat, pengadukan tidak sulit dan suhu tertinggi larutan dapat
dicatat dengan cepat.
c.
Alat dan Bahan
1.
Kalorimeter sederhana
yang terbuat dari Styrofoam
2.
Gelas kimia
3.
Penyumbat calorimeter
yang terbuat dari karet atau gabus
4.
Termometer
5.
NaOH 1 M 100 mL
6.
HCl 1 M 100 mL
d.
Langkah Kerja
1.
Isi gelas kimia dengan 100 mL NaOH
2.
Isi gelas kimia dengan 100 mL HCl 1 M. Mula-mula
ukur dan catat suhu larutan NaOH dan HCl.
3.
Susun alat Kalorimeter
4.
Tuangkan 100 mL NaOH 1
M ke dalam kalorimeter, disusul 100 mL HCl 1 M . Tutup calorimeter dengan karet
penyumbat, lalu aduk campuran larutan.
e.
Pengolahan Data
Dik : Larutan NaOH = 2 50 mL =100 mL 1M t = 31
Larutan HCl = 4 25 mL = 100 mL 1M t = 30,7
Larutan NaOH+HCl = 200 mL
t1 rata-rata 31 + 30,7 : 2 =
30,85 273+30,85 = 303,85
t2 = 33 273+33 = 306
T
= t2 - t1
= 306 – 303,85=
2,15
c = 4,2 J
C = 0
mair =
1 g
Dit ==
…….?
Peny : Jumlah mol HCl = volume HCl kemolaran HCl
= 0,1 L 1 M
=
0.1 mol
Jumlah mol NaOH = volume NaOH kemolaran NaOH
= 0,1 L 1 M
=
0.1 mol
Jumlah mol NaOh = 0,1 mol
Volume larutan = volume air = 200 mL
Massa larutan = massa
air = 200 mL 1 g
= 200 g
Kalor yang diterima larutan,
Q1 = m c T
= 200 g 4,2 J 2,15
=1806 J
Kalor yang diserap kalorimeter:
Q2 = C T
= 0 2,15=
0 J
Kalor yang diserap calorimeter dan
larutan :
= Q1 + Q2
= 1806 J + 0 J
= 1806 J
= 1,806 kJ
f.
Kesimpulan
1.
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat
2.
Kalorimeter terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor
jenisnya diketahui.
3.
Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas
(kalor) ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Qlepas = Qterima
Dengan Q = m . c . ∆t
4.
kalorimeter sederhana, terbuat dari polistiren yang
dilengkapi dengan pengaduk dan termometer.
g.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar