Adanya
pengertian, bahwa kalor bukanlah aliran fluida, melainkan merupakan suatu
bentuk energi, yang dapat diperoleh dari perubahan energi mekanik, maka akan
kita perhatikan apakah kalor tersebut akan mempengaruhi suatu benda atau
temperatur dari suatu benda atau zat.
Apabila
suatu benda diberikan kalor, maka pada zat tersebut dapat terjadi perubahan
seperti :
a. terjadi
pemuaian
b. terjadi
perubahan wujud
c. terjadi
kenaikan suhu
Ternyata
kalor dapat menyebabkan benda berubah wujud atau menyebabkan benda mengalami
perubahan suhu. Adanya pengaruh kalor terhadap perubahan wujud atau
suhu, diteliti lebih lanjut oleh Joseph Black. Beberapa hal yang dikemukakan
oleh Joseph Black berkaitan dengan perubahan suhu benda, ternyata dapat
digunakan untuk menentukan besar kalor yang diserap oleh suatu zat.
Pemuaian
Pemberian
kalor pada sustu zat selain dapat menaikkan atau menurunkan suhu zat, dapat
juga merubah wujud suatu zat, atau menyebabkan benda mengalami pemuaian.
Umumnya semua zat akan memuai jika ia mengalami kenaikan suhu, kecuali
beberapa zat yang mengalami penyusutan saat terjadi kenaikan suhu, pada suatu
interval suhu tertentu. Kejadian penyusutan wujud zat saat benda mengalami
kenaikan suhu disebut anomali, seperti terjadi pada air. Air saat dipanaskan
dari suhu 0 °C menjadi 4 °C justru volumenya mengecil, dan baru setelah suhunya
lebih besar dari 4 °C volumenya membesar.
Anomali Air
Hal tersebut
diatas tidak berlaku sepenuhnya pada air, pada air terjadi perkecualian.
Misalnya volume air akan berkurang bila suhunya dinaikkan dari 0 °C, peristiwa
ini disebut dengan anomali air. Peristiwa anomali air dapat diterangkan
dengan meninjau bangun kristal es. Dari pengamatan kristal es disimpulkan bahwa
kedudukan molekul-molekul H2O teratur seperti bangun kristal es,
yang penuh dengan rongga-rongga. Sedangkan molekul H2O dalam bentuk
cair (air) lebih rapat dibandingkan dalam bentuk es, oleh karena itu es
terapung dalam air. Bila air mulai 4 °C didinginkan molekul air mulai
mengadakan persiapan untuk membentuk bangun berongga tersebut. °C. Volume air
terkecil pada suhu 4 °C, dan pada 0 °C terjadi loncatan volume dari air 0 °C
sampai es 0 °C, dimana pada suhu 0 °C volume es > volume air
Pada umumnya
zat akan memuai menurut aturan sebagai berikut.
1) Pemuaian
Panjang (Linier)
Suatu batang
panjang mula-mula lo dipanaskan hingga bertambah panjang Δl, bila
perubahan suhunya Δt maka,
α = 1/lo
. Δt/Δl
Δl = α lo
. Δt
α =
koefisien muai panjang suatu zat ( per °C )
Sehingga
panjang batang suatu logam yang suhunya dinaikkan sebesar Δt akan menjadi
lt
= lo + Δl
lt
= lo ( l + α . Δt )
Tabel
Beberapa koefisien Muai Panjang Benda
Benda
|
a (K-1)
|
Besi
|
1,2x10-5
|
Tembaga
|
1,7x10-5
|
Kaca
|
8,5x10-6
|
Kuningan
|
1,8x10-5
|
Soal
Suatu batang logam yang terbuat dari aluminium panjangnya 2 m pada suhu 30 °C. Bila koefisien muai panjang aluminium 25 x 10–6 /°C.Berapakah pertambahan panjang batang aluminium tersebut bila suhunya dinaikkan menjadi 50 °C.
Jawab :
Δl = lo
. α . Δt
= 2 . ( 25 x
10 -6 ) . (50 – 30 )
= 10 -3
m
Δl = 0,1 cm
Soal
Jika besi
sepanjang 20 m dengan koefisien muai panjang 1,2. 10-5 /K dipanaskan
dari suhu 00C hingga 1000C, maka tentukan pertambahan
panjangnya !
Jawab :
∆l =
lo .a. ∆t
∆l =
20 . 1,2.10-5. (100– 0)
∆l =2,4.10-3
m
Catatan :
Perubahan
suhu dalam satuan derajat Celcius senilai dengan perubahan suhu pada Kelvin.
Namun perlu diingat bahwa suhu derajat Celcius tidak senilai dengan Kelvin.
2) Pemuaian Bidang ( Luas )
Suatu bidang
luasnya mula-mula Ao , terjadi kenaikkan suhu sebesar Δt sehingga
bidang bertambah luas sebesar ΔA, maka dapat dituliskan :
β
= 1/Ao. ΔA / Δt
ΔA = Ao
β Δt
β
= Koefisien muai luas suatu zat ( per °C ) dimana β = 2 α
Sehingga luas bidang yang suhunya dinaikkan sebesar t akan menjadi
At
= Ao + ΔA
At
= Ao ( 1 + β Δt )
Soal
Plat besi
luasnya 4 m2 pada 20 °C. Bila suhunya dinaikkan menjadi 100 °C maka
berapa luasnya sekarang ?
Jawab:
α
= 11 x 10-6/ °C
β
= 22 x10-6/ °C
At
= Ao (1 + β . Δt )
= 4 .[1 + 22 . 10-6 . (100 - 20 ) ]
= 4 [ 1 + 1760 . 10-6 ]
= 4 [ 1 + 0,00176 ]
= 4,00704 m2
Soal
Kaca seluas
2 m2 , dengan koefisien muai panjang 8,5.10-6 K,
mengalami pemanasan dari suhu 20 °C hingga 120 °C. Tentukan luas akhir dari
kaca !
Jawab :
At =Ao
(1+ b.∆t)
At =2
(1+ 2 x 8,5.10-6.(120 – 20 )
At =2,66
m2
3) Pemuaian Ruang ( volume )
Volume
mula-mula suatu benda Vo , kemudian dipanaskan sehingga suhunya naik
sebesar Δt, dan volumenya bertambah sebesar ΔV ini dapat ditunjukkan dalam
rumus :
γ
= 1/Vo. ΔV/Δt
ΔV = γ
. Vo . Δt
γ =
koefisien muai ruang suatu zat ( per °C )
γ = 3 α
sehingga
persamaan volumenya menjadi
Vt
= Vo + Δt
Vt
= Vo ( 1 + γ . Δt )
Soal
Sebuah balok
kuningan mempunyai panjang 5 m, tinggi 2 m, dan lebar 1 m pada suhu 20 °C. Jika
kalor jenis kuningan 1,8 . 10-5 /K, tentukan volume kuningan pada
suhu 120 °C !
Jawab :
Vt =Vo
(1+ g.∆t)
Vt =(5
x 2 x 1) (1+3.x1,8.10-5.(120 – 20 )
Vt =10,054
m3
a) Pemuaian Volume zat Cair
Zat cair
yang hanya mempunyai koefisien muai volume ( γ ). Bila volume mula-mula suatu
zat cair V0 kemudian zat cair itu dipanaskan sehingga suhunya naik
sebesar Δt dan volumenya bertambah besar ΔV, maka dapat ditulis sebagai berikut
Vt
= γ . Vo . Δt
dan
volumenya sekarang menjadi
Vt
= Vo + ΔV
Vt
= Vo ( 1 + γ Δt )
Hal ini
tidak berlaku bagi air dibawah 4 °C, ingat anomali air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar